Kementerian Pertanian Republik Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian melalui berbagai program inovatif. Salah satu upaya penting yang dilakukan adalah pengembangan sistem pompanisasi dan irigasi perpipaan. Kedua teknologi ini dirancang untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan air pertanian, terutama di daerah yang mengalami kekeringan atau memiliki sumber daya air terbatas.
Di Kecamatan Payakumbuh Barat terdapat sekitar 58 Ha Sawah yang beresiko kekurangan air karena belum adanya saluran irigasi dan sebagian sudah ada irigasi tapi sumber air tidak memadai untuk ketersediaan air terutama di musim kemarau.
Dalam hal ini BPP Payakumbuh Barat Dinas pertanian sudah mengusulkan kegiatan pompanisasi sebanyak 5 poktan dan 1 poktan untuk kegiatan irigasi perpipaan. Alhamdulillah sudah diterima sebanyak 4 mesin pompa ukuran slang 3 inchi lengkap dengan slang sepanjang 100 meter oleh 4 poktan yaitu poktan Rawang panjang, sikosan, solok mato aie dan poktan Saiyo.
1. Pompanisasi: Solusi untuk Penyediaan Air
Pompanisasi adalah proses menggunakan pompa untuk mengalirkan air dari sumbernya menuju area pertanian yang membutuhkan. Kementerian Pertanian telah meluncurkan berbagai program untuk memperluas penggunaan sistem pompanisasi guna memastikan pasokan air yang konsisten untuk lahan pertanian.
Tujuan Pompanisasi Memenuhi Kebutuhan Air:
Pompanisasi memastikan bahwa air dapat diakses oleh petani, terutama di daerah yang jauh dari sumber air alami.
Meningkatkan Luas Areal Pertanian: Dengan adanya sistem pompanisasi, lahan yang sebelumnya tidak dapat dikelola karena kekurangan air dapat diubah menjadi area produktif.
2. Irigasi Perpipaan: Efisiensi dan Efektivitas
Irigasi perpipaan adalah sistem yang menggunakan pipa untuk mendistribusikan air ke tanaman secara langsung. Metode ini lebih efisien dibandingkan dengan sistem irigasi tradisional yang sering menggunakan genangan atau saluran terbuka.
Manfaat Irigasi Perpipaan
Penghematan Air: Sistem ini mengurangi evaporasi dan perkolasi yang sering terjadi pada sistem irigasi terbuka.
Distribusi Merata: Irigasi perpipaan memungkinkan distribusi air yang lebih merata dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tanaman.
Pengurangan Erosi: Dengan mengurangi aliran air yang tidak terkontrol, sistem ini membantu mengurangi erosi tanah.
Dampak Positif
Peningkatan Produktivitas: Petani dapat menghasilkan panen yang lebih baik dan lebih stabil.
Keberlanjutan: Pengelolaan air yang efisien mendukung keberlanjutan pertanian dan melindungi sumber daya air jangka panjang.
Peningkatan Ekonomi: Dengan hasil panen yang lebih baik, pendapatan petani meningkat dan perekonomian lokal turut berkembang.
Kementerian Pertanian terus berupaya mengembangkan dan memperluas teknologi pompanisasi dan irigasi perpipaan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Melalui program-program ini, diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat berkembang secara berkelanjutan dan lebih produktif di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar