Selasa, 28 Februari 2023

Materi SL itik Petelur Hari ini di Poktan Makmur sangat Menarik bagi Peserta

Sekolah Lapang (SL) Itik petelur di Poktan Makmur Kecamatan Payakumbuh Barat hari ini Selasa 28 Februari 2023 sudah pertemuan ke tiga. Kali ini materi khususnya adalah masalah pakan yang merupakan topik paling penting dan paling menarik bagi peternak. Alhamdulillah narasumber pun sangat kompeten kawan kita Muhammad iqbal Pelaku usaha ternak itik yang menjabat sebagai sekretaris Asosiasi Ternak Itik Kota Payakumbuh yang merupakan lembaga petani secara resmi sudah di SK kan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Bapak Ir. Depi Sastra. 

Dipandu oleh penyuluh BPP Payakumbuh Barat Maira dianti, Khairun amri, megi dan hartati proses pembelajaran berlangsung menarik dengan banyaknya tanya jawab dan diskusi seputar pakan ternak itik. 
Materi disampaikan mulai dari dasar pengetahuan pakan seperti kebutuhan pakan ternak itik fase starter, grower dan layer sampai kepada formulasi pakan dan ditutup dengan praktek meramu pakan dari 3 bahan pakan antara lain konsentrat, jagung dan dedak. 
Terakhir tentu kita berharap semoga kegiatan SL ini berjalan lancar sampai selesai nantinya, dan peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat selama SL untuk berusaha itik petelur di lahan masing masing. 

Pengujian Unsur Hara lahan BPP Payakumbuh Barat dengan PUTK(Perangkat Uji Tanah Kering)

       Alhamdulillah BPP sekarang memiliki alat berupa PUTK sebanyak 1 unit dan PUTS sebanyak 2 unit yang diperoleh dari kegiatan DAK Fisik BPP tahun 2022 melalui Bidang SAPRAS Dinas Pertanian Kota Payakumbuh. Untuk memfaatkan fasilitas tersebut pertama kali dilakukan untuk menguji lahan BPP Payakumbuh Barat.  Selanjutnya secara berkelanjutan akan dilakukan pengujian unsur hara sawah di setiap hamparan kelompok tani se Kecamatan Payakumbuh Barat. Mudah-mudahan dengan pengujian nantinya kita mendapatkan rekomendasi yang terbaru untuk lahan sawah di hamparan masing masing kelompok tani.

Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) adalah suatu alat untuk analisis kadar hara tanah lahan kering, yang dapat digunakan di lapangan dengan cepat, mudah, murah dan cukup akurat. PUTK dirancang untuk mengukur kadar P, K, C-organik, pH dan kebutuhan kapur. Prinsip kerja PUTK adalah mengukur hara P, dan K tanah yang terdapat dalam bentuk tersedia secara semi kuantitatif. Penetapan P dan pH dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Hasil analisis P dan K tanah selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan rekomendasi pemupukan P dan K spesifik lokasi untuk tanaman jagung, kedelai dan padi gogo.

Untuk Pertama kali Tahun ini Penyuluh Pertanian (PPL) Kecamatan Payakumbuh Barat melakukan pengukuran Kadar hara tanah lahan BPP Payakumbuh Barat dengan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK). Kegiatan pengujian tersebut diikuti seluruh PPL pada hari senin tanggal 27 Februari 2023 bertempat di Aula BPP Payakumbuh Barat.


Sampel tanah diambil sebanyak Sembilan (9) titik secara diagonal dilahan BPP sebanyak 0,5 kg / titik dengan kedalaman maksimal 20 cm. Sampel tanah tersebut dicampur dan diaduk sampai rata. Dengan bahan tersebut maka dilakukanlah pengujian unsur P, K, PH dan C organic menurut prosedur yang ada dalam petunjuk PUTK dengan hasil sebagai berikut:

1.      Unsur P lahan BPP kategori sedang dengan rekomendasi pupuk SP36 175 kg/Ha untuk komoditi jagung, 150 kg/Ha SP36 untuk komoditi Padi Gogo.

2.      Unsur K lahan BPP kategori rendah dengan rekomendasi pupuk KCL 100kg/Ha untuk komoditi jagung dan 100 kg/Ha KCL untuk komoditi Padi gogo

3.      PH Lahan BPP kategori sangat masam dengan rekomendasi Kapur 500 kg/Ha untuk komoditi Jagung dan 1000kg/Ha untuk komoditi Kedelai

4.      Unsur C organic kategori Rendah dengan rekomendasi Pemberian Bahan Organik  2Ton/Ha


Senin, 27 Februari 2023

Pembukaan Sekolah Lapang (SL) Itik Petelur di Poktan Makmur Kecamatan Payakumbuh Barat

    

    Bertempat di Pondok pertemuan Kelompok Tani Makmur kelurahan Talang Kecamatan Payakumbuh Barat , Pada hari Selasa tanggal 21 Februari 2023 dilaksanakan Pembukaan Sekolah Lapang (SL) Ternak itik Petelur. Sekolah Lapang (SL) ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan petani peternak dalam usaha ternak itik petelur sehingga bisa berkembang menjadi usaha tani yang bisa menopang perekonomian keluarga petani.

            Dalam Acara Pembukaan SL dihadiri oleh Sekretaris Dinas pertanian Bapak Ipendi, KJF ibuk Nofriyenti, Panitia dari Bidang penyuluhan Bapak Ondri almi, Koordinator BPP Payakumbuh Barat Khairun Amri, Penyuluh WILBI Maira Dianti dan Penyuluh lainnya serta peserta SL sebanyak 14 Orang peternak. 

            Dalam Penjelasannya panitia menyampaikan bahwa SL ini dii oleh 14 orang peserta dengan jumlah pertemuan sebanyak 14 kali. Disamping disediakan bantuan tranportasi, ATK dan konsumsi setiap pertemuan panitia juga memfasilitasi bahan belajar dan praktek seperti ternak itik, bahan kandang dan pakan ternak itik.


            apa itu Sekolah Lapang?

Sekolah lapang merupakan proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha, identifikasi dan mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumberdaya yang ada secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usaha tani lebih efisien berproduktifitas tinggi dan berkelanjutan. Sekolah lapang dipandang sebagai salah satu metode dalam proses belajar mengajar yang cukup efektif karena sangat cocok sebagai metode pembelajaran bagi orang dewasa (Andragogi) karena sifatnya yang tidak formal, proses pembelajaran dilakukan di lapangan dimana tersedia objek nyata.

Sekolah Lapang yang dikenal dengan ciri khusus “Sekolah tanpa dinding” memiliki pengertian terbuka dan tidak kaku. Pembelajaran dilakukan secara partisipatif, dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menetapkan materi pembelajaran khusus yang
berkaitan dengan permasalahan nyata yang dihadapinya di lapangan. Proses pembelajaran Sekolah Lapang didasarkan pada Pendidikan Orang Dewasa yang dikemas dalam metode pembelajaran yang praktis, sistematis dan menarik (tidak kaku).

Berbeda dengan kegiatan belajar pada metode kursus tani, pelatihan petani dan lainnya, pelaksanaan kegiatan belajar dalam Sekolah Lapang harus bersifat fleksibel, artinya pelaksanaan masing-masing tahapan Sekolah Lapang harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan
perkembangan peserta belajar. Dengan demikian pelaksanaan jenis Sekolah Lapang yang sama, yang dimulai pada waktu yang bersamaan, pada lokasi yang berbeda dapat dilaksanakan dengan kurikulum yang berbeda, disesuaikan dengan tingkat pemahaman, tahap perkembangan
dan kebutuhan peserta. Lamanya pelaksanaan Sekolah Lapang juga dapat berbeda-beda sesuai dengan tema Sekolah Lapang dan kebutuhannya. Secara umum satu tema Sekolah Lapang dapat dilakukan sebanyak 10-12 kali pertemuan atau belajar bersama, setara dengan 5-6 bulan pelaksanaan Sekolah Lapang. Pelaksanaan kegiatan belajar dalam Sekolah Lapang
bukan pada pertemuan 10-12 kali saja, tetapi mencakup kegiatan belajar mandiri melalui praktek di lahan masing-masing dan kegiatan praktek berkelompok di luar jadwal pertemuan.

Setelah disusun tema, kurikulum dan jadwal belajar, kemudian dituangkan dalam kontrak belajar. Kontrak belajar yaitu kesepakatan yang dibuat antara petani/kelompok tani sebagai peserta Sekolah Lapang dengan Pemandu Lapangan dalam melaksanakan
kegiatan/proses belajar. Dalam kontrak belajar, harus dituangkan kesepakatan tentang :

1.      Tema,

2.      Komitmen Peserta

3.      Jadwal Sekolah Lapang

4.      Kurikulum,

5.      Tempat belajar

6.      Lokasi praktek lapang,

7.      Hak dan kewajiban peserta Sekolah Lapang dan Pemandu Lapangan

8.      Pembagian Kelompok Belajar dll

 

Untuk mengetahui tingkat pemahaman awal peserta Sekolah Lapang dan kebutuhan peserta akan materi Sekolah Lapang perlu dilakukan pre-test, dan diakhir kegiatan SL perlu pula dilakukan post-test sebagai evaluasi dan melihat perkembangan peserta SL.